Tadi pagi seperti biasa saya membiarkan Sachiko main-main di atas ranjang sembari saya tidur2an (dan colongan tidur juga). Seperti biasa juga dia hanya saya batasi guling dan bantal saja karena saya kira kalau dia sampai ke pinggir dia ajak mendorong bantalnya dulu dan itu bisa saya jadikan alarm. Tapi pagi ini saya salah. Saya ketiduran dan tetiba ada suara "BRAK" diiringi tangisan kesakitan dari Sachi. Ternyata bocahnya sudah handal manjat-manjat jadi dia dengan sukses meluncur ke bawah T_T.
Sachiko langsung saya gendong dan coba saya tenangkan. Tapi apa daya...dia terus menangis kencang meraung-raung dan baru tenang begitu digendong nininya T_T. Akhirnya saya ikut coba menenangkan diri juga. Begitu sudah tenang saya dibantu ayahnya mencoba mencari tanda kegawatan seperti benjol, memar, mata juling, hilang koordinasi tubuh, luka, atau muntah. Beruntung semua tidak ada. Akhirnya begitu Sachi tenang saya langsung coba susui sampai akhirnya dia tertidur sebentar. Begitu bangun si bocah udah mau bercanda-canda lagi tapi bibirnya kok jadi kayak Angelina Jolie.
Kayaknya berkorban jadi ibu artinya berkorban jam tidur juga T_T hixs...menyesal memang selalu datang belakangan.
No comments:
Post a Comment