Friday, September 23, 2011

The thing about C-sect

Semenjak "terancam" harus c-sect saya jadi mulai banyak membaca-baca tentang "komplikasi" kehamilan saya dan tentunya tentang lahir dengan cara operasi caesar. Well, sedih sih karena ternyata masih banyak yang mendiskreditkan ibu yang memilih ataupun terpaksa melahirkan dengan caesar (hal ini tentu di luar faktor dokternya yang gak pro normal ya). Mereka menganggap kalau melahirkan dengan cara caesar berarti ibu-ibu tersebut tidak merasakan melahirkan "yang sebenarnya".

Oh well...saya harus mengakui saya pun pernah terpengaruh dengan cibiran itu dan ketika saya mendapat vonis mungkin caesar...sayapun panik, takut! Bagaimana nanti pandangan orang terhadap saya? Apakah mereka akan menganggap saya malas menanti kontraksi? Apakah mereka menganggap saya salah memilih dokter? Atau mereka malah akan hanya mencibir saya dan mengatakan saya tidak merasakan proses melahirkan "yang sebenarnya".

Rasanya saya ingin mengedukasi mereka dari sekarang tentang komplikasi yang saya hadapi, tapi rasanya semuanya berlebihan. Toh kemungkinan normal masih tetap ada hingga detik terakhir nantinya. Hmm...kata komplikasi sebenarnya agak terdengar berat ya...yah tapi ternyata kondisi yang saya hadapi ini (Placenta Previa Total) memang dimasukkan ke dalam komplikasi kehamilan. Untungnya begitu dokter memberitahu saya kalau si placenta ternyata cenderung tumbuh menutupi jalan lahir...saya bisa menghadapinya dengan tenang dan mulai pasrah. Saya tahu tidak ada yang bisa saya lakukan kecuali hanya berdoa dan terus berdoa agar Allah SWT memberikan kuasa-Nya  dan keajaiban-Nya sehingga placenta saya bisa naik dan si jalan lahir menjadi terbuka.

Mungkin ini adalah jalan-Nya agar saya bisa pasrah kepada-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya. Yang pasti ini adalah ujian yang harus saya hadapi dengan senyuman. Positifnya saya gak boleh capek...jadi ada alesan buat manja2 sama suami hehehehe. Yah satu hal lagi yang pasti sekarang saya mengerti perasaan para ibu tersebut...lagipula dengan jalan apapun si bayi dilahirkan yang paling penting kan ibu dan bayinya sehat :). dan dua-duanya ternyata sama-sama sakit kok.

Ayo bocil kita semangat!!! (shouting to my belly)

Thursday, September 22, 2011

Perihal memilih RSIA

Banyak sih yang nanyain kenapa milih RSIA nya di daerah Jatinegara? Kan jauh dari rumah? Well...sebenarnya saat mencari dokter dan juga RSIA saya mendapat banyak masukan dan akhirnya mempunyai banyak pertimbangan. Beberapa diantaranya saya mencari RSIA yang tidak hanya bagus tapi juga pro IMD, pro ASIX, dan pro normal. Begitu pun dokternya saya mencari yang tidak hanya terkenal bagus tapi juga yang pro IMD, pro ASIX, pro normal, pro RUM dan juga komunkatif. Weehh...banyak yaaaa...hehehehehe. Yah well semua ini sih demi memberi yang terbaik untuk si bocil. Sedikit jauh memang tapi...kan cutinya mau dimepetin hehehehe. Well sebagai budak periklanan yang sering mendapat privilege lembur setiap harinya...waktu bersama si bocil nanti rasanya menjadi begitu berharga. Apalagi cuti yang didapat cuma 3 bulan...jadi rasanya kok ya sayang kalo cuti 1-2 minggu sebelum due date. Yah berbagai pertimbangan itu lah yang akhirnya membuat kamu memutuskan untuk memilih RSIA di daerah tersebut karena jaraknya cukup terjangkau dari kantor juga rumah .

Wednesday, September 7, 2011

22 weeks and keeps on growing!

Just finished my monthly obgyn check up yesterday! Alhamdulillah si bocil is doing all OKAY *yeayyy!!* si titik putih yang bandel itu ga tambah besar jadi kata pak dokter ga masalah. Yang jadi masalah lagi2 berat badan si bocil. Hadehh...kok kamu ngikutin bunda jaman dulu sih nak susah makan... (_ _"). Akhirnya say no to diet! yang penting sekarang si bocil bisa naik bbnyah!

Well anyway...ada masalah baru lagi. Si plasenta entah kenapa memutuskan untuk tumbuh makin ke kiri which is makin menutupi jalan lahir atau istilah kedokterannya plasenta previa totalis. Sempet mau drama nangis dan teriak karena jadi susah normal...tapi kok kayaknya lebay ya? Hehehe..sebenarnya sih pas posisinya masih low lying placenta, saya  sudah sempat browsing2 beberapa forum dan artikel di internet. Alhamdulillah..banyak yang bilang memang masih bisa geser. Dokter pun blg masih bisa geser, tapi cara gesernya gimana? Cuma Tuhan yang bisa menggeser. Mungkin ini teguran buat saya yang (masih) jarang shalat dan baca Qur'an buat si bocil. Tapi ya mungkin kalau ga begini jadi ga seru *loh*.

Sekarang saya tidak dibolehkan melakukan kegiatan apapun yang memancing kontraksi perut seperti mengangkat beban berat, terlalu capek, sit up (ya iya lah), dan harus puasa berhubungan dulu dengan si ayah (sabar ya ayah...). Yah gpp lah hitung2 biar pertumbuhan bocil sempurna juga di dalam perut sembari memanjakan diri kepada suami (baca: alesan baru biar ga kerja berat di rumah :P). Selain itu saya mencoba merayu si bocil agar bantu bundanya untuk ikut mendorong plasentanya ke atas. Karena percaya atau tidak, bayi itu pintar loh...dia mengerti setiap kata yang kita ucapkan.

Doakan kami ya biar terus lancar dan si plasenta ga bandel lagi turun ke bawah :D


Pic taken from: babycenter.com