Thursday, July 12, 2012

RUM ohhh RUM

Sebelum akhirnya hamil dan punya anak, saya sebenarnya gak terlalu pemilih kalo dalam urusan dokter. Biasanya manut aja apa kata mama *anak mama* pergi ke dr a buat sakit ini, kalo sakit ini ke dr b, dan dokter2 lainnya. Nah...pas hamil kemaren mulai lah gw terpapar dengan istilah RUM ini. Sebenernya apa sih RUM itu? Well RUM aka Reasonable Use of Medication sebenarnya mengacu ke pengertian menggunakan obat secara bijak dan tepat. Contoh yang paling gampang ya penggunaan antibiotik. Banyak yang "cuma" sakit batpil udah panik dan akhirnya minta diresepin antibiotik. Padahal setelah browse sana sini, baca sana sini, tanya sana sini batpil itu disebabkan oleh virus, sedangkan antibiotik dimaksudkan untuk membunuh bakteri. Lah kalo gitu ya salah dong?

Sebenarnya sejak mulai hamil saya sangat berhati-hati akan penggunaan obat. Takut janinnya kena efek sampingnya. Nah disitulah saya mulai kenalan sama si RUM ini. Dari berbagai macam website dan forum seperti mommiesdaily dan urbanmama juga akun sosial media beberapa dsa dan obgyn, saya mulai banyak tahu tentang berbagai penyakit yang bisa ditangani dengan home treatment saja. Memang sih home treatment ini kadang lebih lama dari pemakaian obat, tapi untuk badan efeknya jauuuhhh lebih baik karena kita ga "memasukkan" zat kimia (yang kadang ga perlu) ke dalam tubuh.

Nah, ketika si bocil udah muncul di tengah keluarga kecil kami, makin lah saya menjadi RUM-minded. Bukan apa-apa...setelah banyak baca saya malah jadi ngeri sama efek jangka panjang dari penggunaan obat2an ini. Sayang niat baik saya ini kurang mendapat dukungan dari keluarga. Bukan...bukan si suami...tapi orang tua saya. Aki Nini Sachiko terlalu sayang sama si bocah mungil ini...sampai-sampai kalau batuk sedikit atau ketika panas sedikit langsung ingin diobati biar dia cepat sembuh.

Pernah sih ceritanya sok2 sharing sama ortu...eh ujung2nya dibilang sok tau..."dokter kan punya ilmunya...dia lebih tau" kira2 gitu kata ibu saya (_ _"). Malah ga jarang saya disangka "pelit" karena cenderung memilih home treatment daripada obat2an. Masalahnya...dsa Sachi yang sekarang mungkin ga tega ngeliat anak kecil sakit sedikit jadi ia selalu meresepi antibiotik. Padahal kalau memang cuma batpil biasa ya antibiotik ga ada gunanya untuk nyembuhin si penyakitnya ini.

No...saya bukan anti obat apalagi antiobiotik. Kalau memang perlu ya kenapa ga? Masalahnya ternyata masih banyak dokter yang belum menganut paham RUM maupun paham smart use of antibiotics. Jadi mau ga mau kita yang harus membekali diri sendiri dengan berbagai macam referensi. Sekarang gampang kok nyari informasi tentang penyakit dan obat. Well kalau Sachi sakit biasanya saya cek ke mayoclinic atau nanya aja ke akun sosmed dsa yang saya punya. Kalau memang dirasa anak semakin tersiksa atau semakin berlarut-larut saya gak akan nunda-nunda lagi buat ke dsa.

Sekarang sih RUM ny masih setengah-setengah dengan alasan "kompromi" dengan kemauan Aki-Nini nya. Kayaknya saya harus ngajak mereka ke seminar tentang RUM biar lebih percaya.

No comments:

Post a Comment